Sumber: Antaranews.com/DidikSuhartono
SuaraBaya––Pembangunan ekowisata termasuk fokus pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi berbagai masalah isu lingkungan. Dipandang sebagai salah satu cara yang inovatif, fakta mengenai orientasi ekowisata nyatanya terletak dari bagaimana wisatawan tertarik mengunjungi suatu daerah dengan tujuan untuk menikmati dan mempelajari alam. Lalu, apakah diskursus ini kemudian dapat berjalan dua arah secara bersamaan?
SuaraBaya—Ekowisata menekankan pada prinsip keberlanjutan jangka panjang. Ini berlaku sebab ekowisata diakui sebagai pendekatan yang begitu menjanjikan guna memadukan konservasi lingkungan dengan pembangunan ekonomi lokal. Konsep yang mulanya berakar pada pelestarian alamnya yang masih murni, ekowisata kemudian mengalami evolusi sehingga memunculkan bentuk baru yang dikenal sebagai ekowisata kota.
ilustrasi konsumsi pakaian thrifting impor (istockphoto.com/RyanJLane)
SuaraBaya – Thrifting atau pembelian barang bekas telah menjadi gaya hidup di kota-kota besar, termasuk Surabaya. Aktivitas konsumsi yang dinilai ramah kantong ini semakin populer di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu.
Suasana lapak pakaian bekas di Pasar Gembong Asih, Surabaya, Minggu (18/5/24) 08.53 WIB (sumber gambar: SuaraBaya/Alvina)
SuaraBaya – Jalan Gembong diwarnai barang-barang tua dan tawar-menawar tiap harinya. Memasuki akhir pekan, ikon loakan Kota Surabaya ini menjadi surga bagi pecinta thrifting. Celana vintage, hoodie bermerek, kardigan rare item, sampai jaket limited edition jadi target incaran.
Sumber: Getty Images/Corbis
SuaraBaya— Berbagi makanan pada hari Jumat kini menjadi sebuah tradisi sosial yang begitu bermakna dan mendapat tempat istimewa di hati masyarakat. Kegiatan berbagi tersebut kini akrab disebut “Jumat Berkah”. Kegiatan Jumat Berkah telah berkembang menjadi sebuah aktivitas rutin yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari komunitas lokal, organisasi kemanusiaan, hingga pada kelompok relawan yang tersebar di berbagai daerah.