CCTV Bagian Sistem Smart City: Sudahkah Menjamin Keamanan dari Curanmor?
CCTV Bagian Sistem Smart City: Sudahkah Menjamin Keamanan dari Curanmor?
(Sumber : Distributor-cct.com/Christoporus Kurnia Chandra)
SuaraBaya - Kota Surabaya telah menjadi kota yang menerapkan Sistem Smart City demi menyongsong kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Sistem tersebut berfokus pada pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan penggunaan energi, lingkungan, dan pelayanan publik. Pemerintah setempat bertujuan menjadikan Kota Surabaya sebagai kawasan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Salah satu produk dari Sistem Smart City adalah Closed Circuit Television (CCTV). Produk ini merupakan sistem pemantau area berbentuk kamera yang terhubung dengan monitor. CCTV biasanya diletakan di sudut-sudut penting di tempat tertentu seperti rumah, sekolah, mall, jalanan perumahan, dan lain-lain. Keberadaan CCTV ini banyak memberi manfaat bagi masyarakat, misalnya mengungkap berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, penganiayaan, pencurian, dan tragedi-tragedi lainnya. Tidak hanya itu, CCTV juga dapat membantu seseorang untuk melihat detail suatu kejadian dalam bentuk video.
Maraknya CCTV di Surabaya bukan lagi menjadi hal yang dihebohkan. Surabaya telah lama menyebar fasilitas tersebut untuk menjaga keamanan sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat. Hal itu dikarenakan Surabaya termasuk sebagai daerah yang rawan pencurian, sehingga perlu perhatian khusus untuk memberantas aksi kejahatan yang ada di kota tersebut. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Surabaya berhak mendapat apresiasi yang layak atas kegigihannya melindungi dan mengawasi masyarakat setempat melalui Sistem Smart City.
Sayangnya, pengawasan tersebut tidak berlanjut menjadi penanganan yang tepat pada beberapa kasus kejahatan. Salah satu contohnya adalah aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang masih marak terjadi di Surabaya. Tidak sedikit masyarakat Surabaya, baik penduduk asli atau luar kota, menjadi korban aksi pencurian motor. Hal ini seharusnya menjadi problematika gawat darurat bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk segera mengusut tuntas dan memberantas aksi curanmor. Namun, semakin hari justru kasus curanmor melonjak. Kelonjakan ini juga dibeberkan oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, dalam Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Series di salah satu stasiun radio swasta di Surabaya pada Rabu (4/06). "Data terkini pengungkapan curanmor fantastis, ya. Curanmor sampai dengan hari ini (ada) 251 kasus yang sudah kita ungkap dan sebanyak 226 pelaku kita amankan," ujarnya sebagaimana diwartakan dalam Ketik.co.id. Fenomena ini membuktikan bahwa tidak adanya tindakan tegas dari tim keamanan untuk menangani kasus tersebut. Padahal, adanya CCTV seharusnya dapat membantu mengungkap identitas pelaku dan kronologi kejadian.
Tidak adanya ketegasan dari pemerintah dan tim keamanan dalam merespon aksi kejahatan menjadi peluang bagi para pelaku curanmor untuk bebas beraksi tanpa berpikir panjang akan masuk bui. Bahkan, tidak sedikit pencuri yang berwajah telanjang dengan terang-terangan meluncurkan aksi pencuriannya, seakan mereka tidak takut dengan keberadaan CCTV. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam berita yang dimuat oleh media Selalu.id, “CCTV kita sudah banyak, tapi kok pencurinya seperti nggak takut ya?” ujarnya sebagaimana diwartakan oleh Resty. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pencuri menyadari keberadaan CCTV, tetapi mengabaikannya karena hukuman yang masih abu-abu. CCTV kehilangan nilai esensi sebagai media pembantu mengungkap sebuah kasus.
Wajah yang terpampang jelas, kronologi yang runtut, dan waktu kejadian yang detail, ternyata tidak cukup membantu tim keamanan untuk menindaklanjuti kejahatan curanmor. Apakah karena minimnya data atau kurangnya usaha? Jika situasi seperti ini masih belum menemukan titik terang maka apakah selaras visi misi Sistem Smart City dengan penerapan produknya? Apakah benar-benar memakmurkan masyarakat dalam keadaan getir dan membahayakan? Curanmor ini bukan hanya merampas harta benda korban, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap kinerja tim keamanan. Tidak hanya itu, aksi curanmor jelas mencerminkan kualitas integritas Surabaya sebagai kota metropolitan yang tidak ketat akan hukum pencurian
Verani Rayya Widyastuti
Muhimatul Khoiriyah